Benteng Van den Bosch merupakan salah satu peninggalan sejarah berupa benteng yang telah dibangun pada tahun 1845 oleh pemerintah Hindia Belanda. Dahulu, benteng ini difungsikan sebagai bangunan untuk mempertahankan kekuasaan Hindia Belanda dan menguasai jalur perdagangan di Ngawi. Dengan dipimpin oleh Johannes Van den Bosch, benteng ini dihuni oleh 250 tentara, 6 meriam, dan 6 kavaleri. Ngawi dipilih sebagai lokasi pembangunan benteng sebab letaknya yang strategis, di antara Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang merupakan jalur perdagangan.

Saat ini, benteng yang berdiri di atas tanah seluas 15 Ha ini menjadi objek wisata menarik di Ngawi. Fasilitas benteng berikut cukup lengkap, seperti area parkir, tempat makan, gazebo, penginapan, dan toilet umum. Untuk menjaga warisan ini, Benteng Van den Bosch direhabilitasi dan dicoating menggunakan Propan. Propan Raya sangat bangga untuk dapat menjadi bagian dalam pengecatan ini. Dinding yang didominasi batu alam ini dicoating menggunakan S-Kote SC-85 yang memberikan perlindungan pada batu alam serta menonjolkan keindahan corak alaminya, baik di dalam maupun di luar ruangan. S-KOTE melekat kuat pada batu alam, tahan cuaca serta mencegah tumbuhnya lumut dan jamur. Tersedia dalam pilihan tampilan clear gloss, clear dof, black gloss, black dof, merah bata gloss, dan merah bata dof.